11.4 PROSEDUR
A.
Picnometer
1.
Timbang terlebih dahulu picnometer kosong,
kemudian isi picnometer dengan crude oil.
2. Timbang kembali picnometer yang
telah berisi crude oil, pastikan crude oil yang diuji telah keluar dari lid
( tutup yang memiliki rongga untuk mengalirkan fluida ).
3.
Selisih berat picnometer ini adalah massa crude oil.
4. Volume picnometer dapat dilihat dari tabel yang ada pada alat atau dengan menuangkan crude oil ke dalam gelas ukur untuk mengetahui volume crude oil yang diuji.
5. Densitas crude oil dapat diperoleh dari perbandingan massa crude oil terhadap volumenya.
6.
Gunakan untuk fluida seperti Gliserin, Air formasi, Minyak rem
B.
Penggunaan Hidrometer Jar
a.
Mengambil air formasi 500 ml
b.
Masukan ke dalam gelas ukur 500 ml
c.
Masukan hydrometer
mulai dari harga yang terendah (200API
– 350API )
d.
Masukan thermometer ke dalamnya
e.
Baca
harga berat jenis dan temperaturnya pada Hidrometer dibatas Fluida.
f.
Dari harga pembacaan, gunakan tabel untuk mendapatkan gravity API sebenarnya.
g.
Gunakan pada fluida lainnya seperti Gliserin,
crude oil dan minyak rem.
1.5
HASIL PENGAMATAN
A.
Picnometer
(Untuk fluida transparan dan viskositas rendah)
B.
Volumetric flash / labu volumetrik
(fluida dengan viskositas tinggi)
Tabel
1.4 Massa dari alat dan bahan
No
|
Alat/bahan
|
Massa (gram)
|
1.
|
Picnometer I (25 ml)
|
15,62
|
2.
|
Picnometer II (25 ml)
|
14,88
|
3.
|
Picno II + gliserin 25%
|
41,96
|
4.
|
Picno II + gliserin 50%
|
43,69
|
5.
|
Picno I + gliserin 75%
|
45,65
|
6.
|
Picno I + air formasi
|
40,69
|
7.
|
Picno I + minyak rem
|
42,12
|
8.
|
Labu volumetrik(50 ml)
|
37,23
|
9.
|
Labu volumetrik + crude oil
|
79,76
|
Tabel 1.5 Massa(m),densitas(ρ),spesifik gravity(SG) dan oAPI fluida
No.
|
Fluida
|
Massa(m) gram
|
Densitas(ρ)
gr/cc
|
SG(Spesifik Gravity)
|
oAPI(American Petroleum Institute)
|
1.
|
Gliserin 25%
|
27,08
|
1,083
|
-
|
-
|
2.
|
Gliserin 50%
|
28,81
|
1,152
|
-
|
-
|
3.
|
Gliserin 75%
|
30,03
|
1,201
|
-
|
-
|
4.
|
Air formasi
|
25,07
|
1,002
|
0,853
|
-
|
5.
|
Minyak rem
|
26,50
|
1,060
|
-
|
-
|
6.
|
Crude oil (36oC)
|
42,53
|
0,850
|
-
|
-
|
C. HIDROMETER
Volume hydrometer = 500 mL
Sample yang digunakan
= air formasi
Maka
hasil yang didapatkan berdasarkan skala hidrometer jar adalah 0,853 yang
merupakan nilai SG dari air formasi
tersebut.
1.6 PERHITUNGAN
Dalam percobaan penentuan densitas, specific gravity dan penentuanOAPI Gravity terdapat beberapa perhitungan diantaranya adalah
:
a. Densitas (ρ)
-
Dalam volume
25 ml
·
Massa
gliserin 25% = 27,08 gram
·
Massa
gliserin 50% = 28,81 gram
·
Massa
gliserin 75% = 30,03 gram
·
Massa air
formasi = 25,07 gram
·
Massa minyak
rem = 26,50 gram
·
Massa crude oil (36oC) = 42,53 gram
Maka
ini termasuk minyak ringan , karena memiliki oAPI> 20, yaitu dengan 34,385 oAPI dan 34,97 oAPI.
11.7 PEMBAHASAN
Pada percobaan kami ini bertujuan unutk mencari
atau menentukan nilai dari densitas,SG
dan API suatu fluida. Sebelum mencari
densitas, kami mencari massa masing-masing dari fluida tersebut dalam volume
yang sama(kecuali crude oil dalam
volume =50 ml). Setelah mendapatkan massanya,maka nilai densitas dari
masing-masing fluida tersebut dapat dicari dengan rumus massa/volume. Dalam dunia perminyakan nilai
densitas suatu fluida sangat penting untuk mengetahui sifat-sifat dari fluida
tersebut.
Densitas selain mempengaruhi pemboran,
juga dapat mencegah masalah pemboran dan kerusakan formasi. Semakin rendah densitas fluida pemboran,
semakin rendah pula tekanan hidrotastik fluida dalam lubang bor yang
rendah dari tekanan formasi.Dengan tekanan hidrotastik fluida pemboran yang
rendah dari pada tekanan formasi, maka:
v
Formasi batuan di bawah bit
tidak mengalami penambahan compressive strenght oleh berat fluida pemboran.
Batuan mudah dihancurkan dan laju penembusan akan tinggi.
v
Meminimalkan proses regriding bit oleh karena tidak adanya gaya penahan oleh berat fluida pemboran terhadap cutting di depan bit. Umur bit dapat ditingkatkan dan laju pemboran akan semakin cepat.
v
Mencegah terjadinya masalah hilangnya sirkulasi.
v
Akan terjadi inflow aliran fluida formasi dan tekanan inflow ini akan membantu pembersihan lubang
bor.
v
Inflasi fluida pemboran ke dalam batuan
reservoir dapat diminimalkan, sehingga dapat mencegah tingkat kerusakan formasi yang
lebih besar.
Dan selanjutnya menetukan nilai SG dari fluida-fluida tersebut. Yaitu
dengan cara memasukkan fluida ke dalam gelas ukur (500 ml) dan mengukur SG nya dengan menggunakan hidrometer
jar. Namun dalam percobaan kali ini, kami hanya memasukkan air formasi ke dalam
gelas ukur untuk mrngetahui SG nya.
Mencari nilai SG juga bisa dilakukan
dengan rumus . Dari nilai SG kita bisa menentukan derajat API
nya. Dari data-data di atas kita bisa menetukan kualitas dari minyak yang
kita teliti yaitu dengan memperhatikan nilai SG dan API nya.
Tabel
1.6 Klasifikasi minyak berdasarkan SG dan oAPI :
Komponen
|
oAPI
|
SG
|
Minyak ringan
|
>20
|
<0,934
|
Minyak berat
|
10-20
|
0,934-1,000
|
Tar
|
<10
|
>1,000
|
Berdasarkan
percobaan yang kami lakukan, minyak yang kami teliti termasuk minyak ringan.
Yaitu dengan oAPI air
formasinya 34,385 oAPI dan
crude oil 34,97 oAPI.
Dalam dunia perminyakan
yang sangat menentukan kualitas dari suatu minyak apakah berharga ataupun tidak adalah dentitas,
specific gravity (SG) danOAPI.
Densitas, specific gravity
(SG) dan °API
merupakan suatu sifat yang terdapat dalam suatu minyak yang sangat menentukan
kualitas minyak tersebut. Bila derajat API
tinggi dan SG rendah
maka minyak itu sangat berharga karena banyak mengandung bensin. Sedangkan bila
derajat API rendah dan SG-nya tinggi harga atau mutu
suatu minyak akan rendah.
Picnometer
dan labu volumetrik digunakan untuk mengetahui massa/ volume(densitas) fluida
tersebut. Hidrometer jar digunakan untuk mengetahui SG sutau fluida.
11.8 KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil percobaan yang kami lakukan, maka kami dapat mengambil kesimpulan, bahwa
nilai densitas dari fluida juga berbeda. Contoh gliserin 25% dan 50%,dll. Dan
dalam menetukan nilai densitas kita harus mengetahui massa dan volumenya. Nilai
densitas berbanding lurus dengan viskositas. Karena semakin tinggi densitas
suatu fluida, maka nilai viskositasnya juga semakin tinggi.
Selanjutnya dalam menentukan nilai SG dari fluida, kita bisa menggunakan
hidrometer jar dan rumus , namun kita juga memerlukan nilai
densitas dari fluida tersebut.
Terakhir untuk mengetahui API , kita akan menggunakan rumus
. Dengan mengetahui nilai SG dan oAPI maka
kita bisa mengetahui kualitas dari minyak tersebut. Dan hasil percobaan kami
memiliki nilai o API>
20 ,maka ini termasuk minyak ringan yan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi.
Karena dalam dunia perminyakan kualitas minyak sangat mempengaruhi harga.
1.9
TUGAS
1.
Diketahui
massa picnometer kosong 0,04 lb dan massa picnometer berisi 0,15 lb. Volume
picnometer kosong 50 cm3. Tentukanlah densitas, SG, oAPI nya?
2.
Jelaskan apa
yang menyebabkan densitas, SG dan oAPI gliserin 25%,50%, 75%,
berbeda-beda!
3.
Jelaskan
hubungan densitas, SG, oAPI dengan sifat fisik
fluida lainnya!
4.
Jelaskan
aplikasi dari densitas, SG, oAPI di lapangan!
Jawaban :
1.
Diket : massa
picnometer = 0,04 lb = 0,04 x 453,59 gr
= 18,143 gram
Massa picnometer + fluida = 0,15 lb = 0,15 x
453,59 gr = 68,038 gram
Volume = 50 cm3
ρw = 1 gr/cm3
Ditanya : ρ =....?
SG =....?
oAPI =....?
Jawab: :
2.
Adapun
jawabannya:
Perbedaan
nilai densitas dikarenakan :
Karena massa dari gliserin 255, 50%, dan 75% dalam
volume yang sama yang berbeda-beda. Sedangkan dalam mencari densitas adalah massa/volume . Dan konsentrasi dari gliserin di
atas pun berbeda-beda.
SG berbeda karena :
SG dari gliserin
berbeda karena densitas dari gliserinnya juga berbeda. Karena mencari
.
oAPI berbeda karena :
API dari gliserin
berbeda karena nilai SG nya juga
berbeda. Ini diakibatkan nilai SG
yang berbeda maka API nya juga
berbeda. Ini dibuktikan dengan rumus :
3.
Hubungan
densitas, SG dan oAPI dengan sifat fluida lainnya.
Jika nilai
densitas suatu fluida tinggi maka nilai viskositas dari fluida tersebut juga
tinggi dan begitu juga sebaliknya. Jika nilai densitas suatu fluida rendah maka
nilai viskositasnya juga rendah.
Jika nilai
densitas semakin besar setelah mencapai bubble
point , maka kompressibilitasnya akan semakin kecil dan sebaliknya jika
semakin kecil nilai densitasnya setelah mencapai bubble point ,maka kompressibilitas minyaknya akan semakin besar.
Sedangkan SG dan oAPI merupakan ukuran untuk menentukan kualitas suatu
minyak . Jika nilai SG dan oAPInya bagus,maka sifat
pendukung lainnya juga baik.
Contoh: jika oAPI
nya 20 (minyak ringan), maka otomatis minyak bagus,viskositasnya (µ) dan
sifat-sifat pendukung lainnya juga bagus.
4.
Aplikasi di
lapangan:
Densitas :
dengan mengetahui densitasnya,kita bisa ,mengetahui SG nya yang merupakan suatu ukuran menentukan kualitas minyak. Dari
densitas kita bisa mengetahui massa fluida pada volume tertentu.
SG : SG digunakan untuk menentukan kualitas dari minyak yaitu dengan
cara membandingkan densitas minyak dengan air.
oAPI : oAPI
adalah parameter yang sering digunakan untuk menentukan kualitas dari suatu
minyak dengan cara
.
4 comments:
Untuk hubungan densitas dengan faktor volume formasi bagaimana?
Kalau densitas terhadap Bo gag ada hubungannya. Tapi kalau terhadap parameter lain sperti Pb ada hubungannya. Akan lebih jelas kalau nengoknya berupa grafik.
Oke bang tanks
oke adrian. nanti kalau ada abang psoting deh. :)
Post a Comment